AJAKAN KEPADA KEBAIKAN

A.Ajakan kepada yang ma’ruf
          Nasihat sebenarnya bisa diberikan oleh siapa saja kepada siapapun dalam rangka saling mengingatkan dalam kebenaran dan menghindari kesalahan, bisa berupa mengajak kepada kebaikan atau saling mengingatkan. Nasihat tidak selalu disampaikan dalam bentuk ceramah, dan juga tidak selalu harus disampaikan oleh seorang Ulama atau seorang Kiayi dan tidak harus  selalu disampaikan dalam sebuah forum keaagamaan.
Dari Abi Huroiroh dari Rosulillahi sholallohu ‘alaihi wa salam bersabda,
sesungguhnya agama itu nasihat , sesungguhnya agama itu nasihat , sesungguhnya agama itu nasihat“,  mereka (shahabat) bertanya siapa yang berhak nasihat ya Rosulalloh ? bersabda (Nabi) “Bagi Alloh dan bagi kitabnya Alloh, dan bagi utusannya dan bagi imamnya orang muslim dan bagi umumnya muslim
Memberi nasihat untuk dijadikan mauizatun hasanah (teladan baik) dalam rangka mengajak kepada kebaikan sesama hamba Allah adalah perbuatan yang Utama. Akan tetapi memberi nasihat karena merasa diri kita adalah orang baik, berilmu dan saleh, adalah perbuatan yang kurang baik. karena, apabila suatu waktu ia tergelincir kedalam perbuatan jelek atau salah menyampaikan nasihat, maka akan tumbuh perasaan malu karena bersalah, yang menyebabkan ia akan bersikap diam atau tidak lagi memberi pelajaran atau nasihat-nasihat.
Akan tetapi apabila nasihat yang dijalankan dan pelajaran yang disampaikan didasarkan karena wajib menyampaikan ajaran Allah, atau karena apa yang ia sampaikan adalah karunia dan rahmat serta izin Allah semata, maka ketika ia khilaf karena tergelincir lidah atau salah ucapan, atau sikap yang tidak pada tempatnya, atau berbuat suatu kesalahan di mata masyarakat, ia tidak merasa malu, serta terus menyampaikan ajaran dan nasihat. Ia tidak berhenti, karena yang ia sampaikan adalah ajaran yang benar, dan karena izin rahmat Allah untuknya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajak kepada kebaikan…
  1. Sampaikan nasihat atau ajakan kepada kebaikan dengan hati yang tulus ikhlash, semata-mata karena Allah.
  2. Berniatlah dalam hati bahwa ajakan yang ia laksanakan semata-mata melaksanakan kewajiban yang diizinkan Allah dalam rangka dakwah Islam, amar ma’ruf nahi untuk selengkapnya silahkan download disini








Leave a Reply